Kisah Perjalanan Seorang Anak Yatim |
Ditulis oleh Oleh: Yue Yun & Lin Fan | Senin, 23 Agustus 2010 |
Ketika tiba di Shanghai, mereka menempatkan Teresa kecil di bawah perawatan neneknya, yang ia belum pernah temui.
Ini adalah awal perjalanan Han Xiu dari China, kembali ke Amerika dan kini sukses sebagai novelis terkenal.
Setelah ia mengikuti sekolah menengah, Han Xiu tahu dari neneknya bahwa ia dilahirkan di New York;, AS.
Ayahnya
Willie Hanen adalah atase militer asing Amerika yang dikirim ke
Chongqing untuk membantu China memerangi Jepang 1943-1945. Sementara
ibunya adalah mahasiswi China yang belajar di Amerika Serikat.
Ayahnya
hanya melihatnya sekali di rumah sakit ketika dia lahir, dan ibunya
bercerai sesudahnya. Nenek Han Xiu berencana pergi ke Taiwan bersama
pemerintah Chiang Kai-shek, tetapi ia memutuskan untuk menetap di
Shanghai menghabiskan sisa hidupnya untuk mengurus Han Xiu.
Meskipun
Han Xiu adalah seorang siswa yang luar biasa di sekolah menengah, dia
dianggap tidak memenuhi syarat untuk diizinkan masuk ke perguruan tinggi
karena latar belakang keluarganya. Kertas ujian secara otomatis
dianggap sebagai tidak layak dan dicap dengan kata-kata "tidak layak
masuk."
Pada 1964, sekretaris Partai sekolahnya
mengatakan bahwa Han Xiu tujuh belas tahun harus mengundurkan diri dari
budaya Amerikanya dan menulis sebuah pernyataan tentang "memutuskan
hubungan" dari ayahnya agar diizinkan untuk menghadiri kuliah. Ketika
Han Xiu menolak, ia menjadi salah satu siswa Beijing pertama yang
dikirim untuk tinggal dan menetap di pedesaan.
"Saya hanya berpikir bahwa saya pasti tidak akan mengkhianati ayah saya" kata Han Xiu.
Hal itu menjelaskan mengapa dia tanpa ragu-ragu menolak untuk mengecam budaya Amerika ketika ia berusia 17 tahun.
Setelah
Revolusi Besar Kebudayaan dimulai, sebuah poster dengan tulisan besar
dipasang di sekolah Han Xiu di Propinsi Shanxi mengisyaratkan bahwa
"pembela imperialisme" itu bersembunyi di sana. Ini isyarat buruk untuk
Han Xiu, jadi dia memutuskan untuk meninggalkan Shanxi dan menuju
Xinjiang.
Dia menghabiskan sembilan tahun
berikutnya di Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang. Itu adalah di
wilayah gurun terpencil di bagian selatan provinsi dimana angin dan
pasir bertiup kuat sepanjang waktu. Dia tinggal di sebuah gua bawah
tanah yang basah, makan kubis rebus dan roti jagung kukus setiap hari.
Dia
sering sakit punggung luar biasa menyakitkan setelah menjadi sasaran
kerja paksa yang sangat keras di luar batas daya tahan nya. Namun Han
Xiu bertahan.
"Saya hanya ingin meninggalkan tempat ini hidup-hidup. Ini menjadi satu-satunya tujuan," katanya.
Suatu
kali Han Xiu sedang duduk dengan kerumunan orang banyak dalam kritik
publik besar dan mencela pertemuan yang diprakarsai oleh korps. Dia
tidak tahan melihat pertumpahan darah dan slogan-slogan Partai Komunis
China (PKC) dan mau pergi meninggalkannya. Namun, segera setelah ia
mulai berdiri, ia dipukul dengan gagang senapan sampai tak sadarkan
diri. Ketika ia terbangun tiga hari kemudian, dia menemukan dirinya
ditinggalkan begitu saja dalam keadaan setengah terkubur di padang
pasir. Dia merangkak kembali ke barak di mana ia menerima perawatan
ringan hanya dengan antiseptik. Namun, Han Xiu menderita efek dari
luka-luka yang ia derita selama bertahun-tahun.
Hidup
Han Xiu dalam barisan membuatnya melihat wajah sebenarnya dari PKC dan
bagaimana masyarakat China telah dipengaruhi olehnya.
"Dalam
sembilan tahun, saya telah menyaksikan banyak individu-individu
berpotensi tewas dalam pengasingan mereka di perbatasan padang pasir
terpencil. Ketika rezim berprasangka sesuatu tentang anda, mereka
mencoba mengubah anda. Jika mereka tidak bisa mengubah anda, mereka akan
mengirim anda kesuatu tempat di mana kerja paksa akhirnya yang akan
membunuh anda, sehingga benar-benar merusak tubuh fisik anda. Sepanjang
tahun, PKC dengan taktik yang tidak berubah yang telah mengejar para
intelektual serta kelompok sosial lainnya. Taktik ini tampaknya
berhasil," komentar Xiu.
Bertekad untuk Kembali ke Amerika Serikat
Han
Xiu ditugaskan untuk bekerja di pabrik kolektif besar di Beijing
sekembalinya dari Xinjiang pada 1976. Sekretaris Partai senang dengan
pekerjaannya dan membantunya mendapatkan akte kelahiran dan paspor AS
dari Biro Keamanan Umum Kota Beijing yang telah disita oleh pihak
berwenang selama Revolusi Besar Kebudayaan.
Han
Xiu kemudian pergi ke Kantor Biro Keamanan Umum Beijing Luar Negeri
dengan harapan untuk mengkonfirmasi kewarganegaraannya dan kembali ke
Amerika. Namun, biro itu akhirnya mengatakan bahwa dokumennya sudah
kedaluarsa dan tidak bisa dipakai baik untuk pemerintah Amerika maupun
China.
Namun Han Xiu tidak menyerah. Sebaliknya,
dia memutuskan untuk berkunjung ke Kantor Penghubung Amerika Serikat di
Beijing. Kantor ini didirikan setelah kunjungan Nixon untuk China ketika
hubungan diplomatik resmi belum terbentuk dengan AS.
Saat
itu 21 Februari 1977 hari paling tak terlupakan dalam hidup Han Xiu,
ketika dia melangkah melintasi garis putih di pintu masuk Kantor
Penghubung Amerika Serikat di Beijing. Seorang polisi militer dengan
senapan segera bergegas menghampirinya. Han Xiu menjelaskan bahwa ia
adalah seorang warga negara Amerika dan diperlukan untuk mengganti
paspornya yang sudah kadaluarsa.
"Anda pasti
bukan orang Amerika, orang Amerika akan tahu bahwa hari ini adalah hari
libur dan tak seorang pun berada di kantor," cemooh perwira polisi
militer tersebut.
Saat itu, kendaraan kecil
berhenti dan seorang pria muda keluar dari mobil dan segera melihat
bahwa Han Xiu pemegang paspor AS lama yang diterbitkan pada 1940-an. Dia
bertanya apakah dia boleh melihat paspornya.
"Anda tidak boleh meninggalkan garis putih, tolong. Saya akan segera kembali," katanya kepada Han Xiu.
Dia adalah Penghubung resmi Franklin P. Werdlaw AS. Dia segera kembali
dengan diplomat senior Jerome Christopher Ogden dan mereka mengatakan
kepada polisi militer untuk membiarkan Han Xiu pergi ke kantor mereka.
Tak
lama kemudian,, dalam waktu lima menit kewarganegaraan Amerikanya
dikonfirmasi. Han Xiu diperintahkan untuk mengambil paspor baru dalam
sebulan. Namun, karena Ogden mengasumsikan bahwa dokumennya akan disita
lagi, dia memberikan nomor telepon lima pejabat kantor hubungan AS dan
memintanya untuk mengingatnya dalam hati.
Han Xiu
berada di bawah pengawasan polisi ketika ia pulang ke rumah. Dia tidak
berhasil menghubungi salah satu dari lima Penghubung pejabat Amerika.
Setelah satu bulan berlalu telepon untuk Ogden akhirnya bisa masuk. Dia
secara singkat mengatakan bahwa dia akan mengambil paspor baru keesokan
harinya.
Keesokan harinya, dengan asumsi bahwa dia
sedang diikuti, ia mengambil rute langsung ke Kantor Hubungan AS dan
berhasil berjalan menuju pintu masuk. Ogden sudah ada di sana
menunggunya. Dia mengatakan kepada polisi militer bahwa keberadaanya
disana untuk mengambil paspor. Dia berjalan tepat di depan polisi
militer menyadari apa yang terjadi. Setelah dia menandatangani namanya
di paspor baru, Ogden mengatakan bahwa ia telah resmi menjadi warga
negara Amerika dengan paspor sah AS dan akan memberikan semua
perhatiannya untuk membantu dia kembali ke AS.
Penolakan untuk Menyerah
Pada
tengah malam, polisi masuk ke rumah Han Xiu, menangkapnya dan kembali
menyita paspornya dan akte kelahirannya. Dalam delapan bulan berikutnya,
ia diganggu dan menjalani berbagai "pembicaraan" dengan pihak
berwenang, namun Han Xiu menangani mereka dengan kecerdasan dan tekad.
Sementara
itu, setiap minggu Ogden pergi ke Kementerian Luar Negeri China dan
menuntut agar pemerintah membiarkan Han Xiu pergi dan kembali ke
Amerika, namun para pejabat China menjawab dengan cemoohan.
Pada
Agustus 1977, Menteri Luar Negeri AS Cyrus Vance mengunjungi China
untuk berbicara tentang membangun hubungan diplomatik dengan China.
Kedua negara memiliki negosiasi yang rumit tentang orang Amerika yang
masih tinggal di China.
"Mereka akhirnya memasukkan saya dalam kotak kue dan dikirimkan ke AS," kata Han Xiu bercanda.
Ketika
ia menginjakkan kaki di tanah Amerika, Amerika mengembangkan tangannya
untuk menyambut kembalinya warga negara yatim piatu ini. Segera setelah
itu, dia dirujuk mengajar bahasa Mandarin di Akademi Diplomasi Amerikan
di bawah Departemen Luar Negeri AS. Kepala akademi tidak senang karena
pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa ia "harus" mempekerjakan
Han Xiu. Oleh karena itu ia bersikeras secara pribadi ingin
mewawancarai Han Xiu.
Ketika ia pertama kali bertemu dengan kepala Akademi, dia menelitinya. Lalu tiba-tiba air mata berlinang.
"Saya
kenal anda! Istri saya, anak dan saya adalah orang-orang yang membawa
anda ke China. Anda akhirnya datang kembali! Tentu saja saya harus
mempekerjakan anda," katanya.
Pada musim semi
1982, Han Xiu menikah dengan salah satu muridnya, seorang pejabat
diplomatik AS. Mereka tinggal di Beijing selama tiga tahun, di mana Han
Xiu berkumpul kembali dengan neneknya. Pada musim panas 1986, neneknya
meninggal dengan tenang sebelum Han Xiu dan suaminya kembali ke AS.
Han
Xiu mulai menulis pada 1982 dan saat ini ia terkenal di luar negeri
dari 29 buku yang diterbitkan. Dia tinggal di sebuah kota kecil dekat
Arlington National Cemetery di Washington DC, tempat ayahnya dimakamkan.
(EpochTimes/man)
|
Pada
September 1948, pasangan muda Amerika menyeberangi Samudera Pasifik
dengan sebuah kapal angkatan laut Amerika bersama putra mereka, John dan
seorang gadis dua tahun bernama Teresa (Han Xiu).